EDITORIAL............... Edisi no.043/III/Juli 2007

 

Re-GENERASI = Neo-GARANSI

Dalam sebuah organisasi yang hidup di jaman modern ada 4 faktor yang mengindikasikan kuat atau tidaknya organisasi tersebut dalam menghadapi tantangan yang dihadapi untuk mencapai cita-cita organisasi tersebut, yakni :

·        Keluasan jejaring ( network ) organisasi

·        Kekuatan keuangan ( finansial ) organisasi

·        Keberhasilan kaderisasi ( regenerasi ) organisasi

·        Pencapaian tujuan ( goal point ) organisasi

Point pertama dan kedua diperlukan untuk memperkuat organisasi mulai dari kelahiran organisasi tersebut hingga tahapan menuju kemapanan, sedangkan point ketiga adalah pertanda organisasi telah bergerak di area kemapanan dan akhirnya point terakhir bisa diibaratkan juga sebagai “era tinggal landas” organisasi tersebut dalam kiprahnya untuk meraih cita-cita.

Dari penjabaran umum di atas, tentunya akan membuat kita berpikir apakah organisasi yang kita ikuti selama ini telah melewati frase-frase tadi. Kenapa demikian ? Karena tentu sekarang sudah bukan jamannya lagi kita ikut suatu organisasi hanya sekedar ikut-ikutan atau cari selamat saja,  namun sekarang adalah masa di mana kita ikut suatu organisasi berdasarkan suatu pemahaman tentang kemampuan organisasi tersebut dalam mewujudkan cita-cita organisasi yang semuanya berujung dan berpangkal pada keinginan anggotanya untuk mencapai sesuatu yang lebih baik daripada yang telah diraih saat ini.

Kadangkala, sebuah proses regenerasi organisasi menjadi suatu hal yang sulit mengingat SDM untuk menjadi ( ataupun bersedia dijadikan ) pengurus sangat terbatas. Sehingga seringkali suatu organisasi seringkali menjadi pengibaratan seseorang pengurusnya ( semisal : Megawati adalah PDIP demikian juga sebaliknya-red ), dimana hal ini bisa menjadi suatu bumerang manakala figur yang terlanjur dikultuskan tersebut melakukan suatu “blunder” yang akhirnya mempengaruhi perjalanan organisasi tersebut. Proses regenerasi sendiri dalam suatu organisasi seyogyanya telah dirancang melalui sistematika yang terukur serta teruji, karena bagaimanapun juga proses “perpindahan estafet kepemimpinan” ini juga tentu membawa serta harapan, keinginan dan jaminan baru untuk sesuatu hal yang lebih baik.

Nach sekarang, dari uraian panjang lebar kita semua tinggal melihat dan mencermati apakah regenerasi yang menjadi issue paling hangat di organisasi yang ikuti apakah telah berjalan atau belum. Bila belum, kira-kira siapkah anda untuk mengemban tugas menjadi “frontman” organisasi dengan hanya satu tekad sederhana saja, yakni : berbuat lebih baik daripada yang lama. Bila siap, jangan tunggu besok atau lusa menjelang segeralah bergabung sekarang juga karena bagaimanapun kesempatan emas tersebut tidak akan datang dua kali.

( Sumber : Alradja Satriavhi, disarikan oleh : Ardye Amran )